MyBlog Song

Kamis, 11 Juni 2015

Usaha Kami

Pendahuluan:
usaha ini kami buat berdasarkan Kisah nyata dan asli atau di angan-angan dalam membuat usaha

bahkan cukup memberikan kami semua motivasi dimana kami bisa membuahkan hasil dalam Jual beli

Online.
ISI:

1.1 Ide Usaha
1.2 Ringkasan Mengenai Usaha
1.3 Tinjauan Mengenai usaha
2.1 Mengenai Pendapatan
2.2 Strategi alternatif
2.3 Lokasi usaha
2.4 Profil Usaha

Executive Summary:
Ide usaha
Jenis Usaha yang didirikan oleh kami adalah Delta PC Game dimana kita bisa menjual product untuk

kebutuhan gamers/pengguna Komputer seperti Hardisck,keyboard,mouse,serta Earhphon/headset,ram

serta komponen PC yang lain nya.
Ringkasan mengenai Usaha Delta PC game
Delta PC Game kami buat dan olah bersama kedepan nya nanti saat ini Delta PC game Hanya saya

seorang saja yang mengurusi dalam menangani orderan,serta mengirim barang bahkan delta pc game

sudah berjalan ketika saya duduk di Bangku SMK(sekolah menuju kejuruan) terhitung 2Tahun lebih

nya dan sekarang delta pc game memiliki beberapa admin yang akan mengurusi usaha ini agar Tertap

konsisten dalam menangani jumlah nya pemesanan serta memajukan usaha kami agar tetap berjalan

dengan lancar.
Tinjauan Manajemen

1.Delta PC Game sebelum nya dijalan hanya 1 orang kini di jalankan 5 orang

mengontrol,memproses,menijau Pemesanan barang
2.bahkan Kam sepakat untuk melakukan pengecheckan layak kah barang tersebut di jual terhadap

Konsumen apakah tidak
3.Distributor kami harus Standar Nasional INDONESIA agar Barang yang kami jual baru serta

bergaransi

Mengenai pendapatan
Biasa kami hanya mendapatkan 2,5Juta tiap bulan nya dalam hal ini kami menijau keuangan kami

dalam usaha ini karena komponen-komponen sangat mahal karena faktorisasi Kurs Dolar sehingga

harga jual kami yang dlu nya 1,755,000 sekarang menjadi 2,100,000  dan kami jika barang yang

dingginkan Kosong atau restock kami harus membiayakan 23.000.000 pendanaan ini untuk barang

seperti,Hardisk,Ram,keyboard,serta mouse DLL.
 
 Strategi Alternatif
Jika perencanaan tidak berjalan sebagaimana mestinya maka strategi alternatif yang kami ambil

yaitu  mengumpulkan kembali modal untuk membangun kembali perusahaan ini dan mencari tahu

penyebab dari kegagalan.

sejarah mengenai Delta PC Game
biasanya para pembeli atau penikmat game lebih meminati harga jual yang cukup terbilang kecil

atau murah maka dari itu kami setiap bulan akan memberikan diskon + Bonus setiap pembelajaan

1juta keatas,maka kami berikan pelayanan serta Product-product terjamin dan bergaransi.


Lokasi Usaha
Delta PC game terletak dijalan mangga besar 13 jakarta Pusat
beberapa testomini:
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=332825113564604&set=gm.294598677398250&type=1&theater
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=890342074311005&set=gm.279319548926163&type=1&theater
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=908556845837929&set=gm.257466721111446&type=1&theater
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10201318995495746&set=pcb.248736015317850&type=1&theater


Profil usaha
Didirkan oleh seorang Pecinta Game dan penggila hadware sebelum nya bahkan sebelum beberapa

anggota bergabung,Delta PC game Sudah di kenal di beberapa daerah tangerang,Aceh,serta Jakarta

dan ketika saya masuk STMIK Swadharma dan disanalah kita bertemu 4 anggota saya,dan kita

membicarakan mengenai Bisnis.

DiDirikan oleh
M.Sopiyuddin 14200008
M.Erza Maulana 14100002
Ryan Hendryan 14100004

Sabtu, 18 April 2015

Enterpreneur dalam Bisnis

Enterpreneur


Kewirausahaan (InggrisEntrepreneurship) atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu.  Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Richard Cantillon (1775), misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian.Berbeda dengan para ahli lainnya, menurut Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya dan menurut Peter Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.
Seringkali mereka adalah orang yang sangat metodis sehingga merencanakan tindakan mereka dengan hati-hati. Mereka dilahirkan, tidak diciptakan. EAS Adiscipline membantu untuk menghilangkan mitos ini. Seperti semua disiplin ilmu, wirausahawan memiliki model, proses, dan kasus yang memungkinkan topik untuk dipelajari.
  • Mereka adalah penemu, misalnya Ray Kroc, bukan ia yang menemukan waralaba makanan, tetapi ide-ide inovatifnya membuat McDonalds terkenal ke seluruh dunia.
  • Mereka adalah orang aneh akademik dan sosial, keyakinan bahwa pengusaha adalah akademisi dan sosialisi yang tidak berhasil akibat dari beberapa pemilik usaha yang memulai perusahaan yang sukses setelah putus sekolah atau berhenti bekerja tapi tidak lagi dipandang demikian, saat ini dipandang sebagai seorang profesional.
  • Orientasi wirausahawan adalah uang, uang adalah sumber daya tetapi tidak pernah menjadi tujuan akhir.
  • Semua membutuhkan keberuntungan, benar bila keberuntungan berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat akan selalu menghasilkan keuntungan. Tapi keberuntungan terjadi ketika persiapan bertemu kesempatan.
  • Wirausahawan adalah pengambil risiko yang ekstrem (penjudi), sebaliknya bekerja dengan risiko yang diperhitungkan. Wirausahawan bekerja paling sukses keras lewat perencanaan dan persiapan untuk meminimalkan risiko yang terlibat dalam rangka untuk lebih mengontrol nasib visi mereka.
Pemanfataan Lahan/lokasi dalam Wirausahwan(Entepreneur):

  1. Tingkat kepadatan penduduk sekitar lokasi.
  2. Besar pendapatan masyarakat sekitar lokasi.
  3. Memperhatikan tingkat keramaian lalu lintasi.
  4. Banyaknya usaha yang mendukung lokasi.
  5. Sesuaikan kemampuan dana dengan biaya lokasi usaha.
  6. Pilih lokasi usaha yang tingkat kompetisinya rendah.
  7. Perhatikan pula akses menuju lokasi usaha.
  8. Tingkat keamanan yang mendukung.
  9. Perhatikan kebersihan lokasi usaha.
  10. Perhatikan peraturan daerah lokasi, IMB dan surat-surat izin lainnya
 Cara Kerja Wirausahawan(Enterpreneur):
 PERILAKU KERJA PRESTATIF

Jenis dan perilaku kerja prestatif yang harus diperhatikan oleh para wirausaha untuk mencapai keberhasilan di dalam mengelola usahanya atau bisnisnya antara lain meliputi hal-hal berikut ini:
1.         Kerja Ikhlas
Kerja ikhlas adalah bekerja dengan bersungguh-sungguh, dapat menghasilkan sesuatu yang baik dan dilandasi dengan hati yang tulus. Contoh: Seorang buruh tani yang bekerja dengan upah yang pas-pasan, namun tetap bekerja dengan baik melaksanakan pekerjaan dengan tulus dan semata-mata merupakan pengabdian kepada pekerjaannya yang menghasilkan uang untuk keperluan hidup keluarga.
2.         Kerja Mawas Terhadap Emosional
Kerja mawas terhadap emosional adalah bekerja dengan tidak terpengaruh oleh perasaan/kemarahan yang sedang melanda jiwanya. Seorang pemilik perusahaan, di rumah mempunyai masalah dengan keluarganya. Di perusahaannya, ada pegawainya yang melakukan kesalahan. Maka sebagai pemimpin atau pemilik usaha harus dapat membedakan masalah pribadi dengan masalah pekerjaan. Cara pemecahan masalahnya harus tetap rasional dan tidak emosional.
3.         Kerja Cerdas
Kerja cerdas adalah bahwa di dalam bekerja harus pandai memperhitungkan resiko, mampu melihat peluang dan dapat mencari solusi sehingga dapat mencapai keuntungan yang diharapkan.
Perilaku/sikap cerdas dalam melakukan pekerjaannya menggunakan teknologi yang tepat, menggunakan konsep hitung menghitung, memakai atau menggunakan bahasa global, pandai berkomunikasi dan pandai pula mengelola informasi.
4.         Kerja Keras
Kerja keras adalah dalam bekerja kita harus mempunyai sifat mampu kerja atau gila kerja untuk mencapai sasaran yang ingin dicapai. Mereka dapat memanfaatkan waktu yang optimal sehingga kadang-kadang tidak mengenal waktu, jarak serta kesulitan yang dihadapi. Dalam bekerja mereka penuh semangat dan berusaha keras untuk meraih hasil yang baik dan maksimal.
5.         Kerja Tuntas
Kerja tuntas adalah di dalam bekerja mampu mengorganisasikan bagian usaha secara terpadu dari awal sampai akhir untuk dapat menghasilkan usaha sampai selesai dengan maksimal.

Cara Transaksi dalam wirausahwan(Enterpreneur)

Secara garis besar, kegiatan transaksi yang terjadi, meliputi :
a. pembelian
b. pengeluaran uang
c. penjualan
d. penerimaan uang

Technopreneurship dalam Bisnis

Technopreneurship


Technopreneurship merupakan pengembangan dari enterpreneur. Technopreneurship merupakan gabungan dari dua kata, yaitu Technologi dan Enterpreneurship. Definisi dari Technopreneurship merupakan suatu upaya dalam membuat bisnis dengan berbasis IT, sehingga diharapkan pergerakan bisnis tersebut selalu baik. Teknologi zaman saat ini sangat berpengaruh terhadap bidang apapun, termasuk juga wirausaha. Oleh karena itu pakar IT berusaha mengembangkan wirausaha dengan IT. Sebelum berlanjut, secara umum kata teknologi sering digunakan untuk merujuk pada penerapan praktis ilmu pengetahuan ke dunia industri. Sedangkan kata enterpreneurship berasal dari kata enterpreneur yang merujuk pada seseorang yang menciptakan bisnis/usaha dengan keberanian menanggung resiko untuk mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasikan peluang yang ada.
            Terdapat perbedaan antara enterpreneurship dengan Technopreneurship. Technopreneurship harus sukses pada dua tugas utama, yaitu menjamin bahwa teknologi berfungsi sesuai kebutuhan target pelanggan, dan teknologi tersebut dapat dijual dengan mendapatkan keuntungan (profit). Sedangan jika enterpreneur biasa, umumnya hanya berhubungan dengan bagian kedua, yaitu menjual dengan mendapatkan keuntungan.

Peranan Technopreneurship
            Peranan Technopreneurship sangat banyak, apalagi bagi orang-orang yang ingin meningkatkan bisnis lebih cepat lagi. Suatu inovasi yang dihasilkan harus berupa ide-ide yang kreatif dan terkini pada masa tersebut. Technopreneurship bermanfaat dalam pengembangan industri-industri besar dan canggih, selain itu juga dapat diarahkan untuk memberikan manfaat kepada masyarakat yang memiliki kemampuan ekonomi lemah untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Dengan demikian Technopreneurship diharapkan dapat mendukung pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Technopreneurship dapat memberikan manfaat atau dampak, baik secara ekonomi, sosial maupun lingkungan. Dampaknya secara ekonomi adalah:
1.        Meningkatkan efisiensi dan produktivitas
2.        Meingkatkan pendapatan
3.        Menciptakan lapangan kerja baru
4.        Menggerakan sektor-sektor ekonomi yang lain
Manfaat dari segi sosial diantaranta adlah mampu membentuk budaya baru yang lebih produktif, dan berkontribusi dalam memberikan solusi pada penyelesaian masalah-masalah sosial. Manfaat dari segi lingkungan antara lain adalah:
1.        Memanfaatkan bahan baki darisumber daya alam Indonesia secara lebih produktif
2.        Meingkatkan efisiensi penggunaan sumber daya terutama sumber daya energi.

Pemanfaatan Lahan/lokasi Kerja:


dunia technopreneur adalahsuatu dunia baru, dimana masih sangat terbuka dengan luas kesempatan-kesempatan untuk mendapatkan penghasilan yang besar.Teknologi komunikasi dan informasi atau teknologi telematika (information and communication technology - ICT) telah diakui dunia sebagai salah satu sarana dan prasaranautama untuk mengatasi masalah-masalah dunia. Teknologi telematika dikenal sebagaikonvergensi dari teknologi komunikasi (communication), pengolahan (computing), daninformasi (information) yang diseminasikan mempergunakan sarana multimedia.Technopreneurship adalah sebuah inkubator bisnis berbasis teknologi, yang memilikiwawasan untuk menumbuh-kembangkan jiwa kewirausahaan di kalangan generasi muda,khususnya mahasiswa sebagai peserta didik dan merupakan salah satu strategi terobosan baruuntuk mensiasati masalah pengangguran intelektual yang semakin meningkat ( +/- 45 Jutaorang). Dengan menjadi seorang usahawan terdidik, generasi muda, khususnya mahasiswaakan berperan sebagai salah satu motor penggerak perekonomian melalui penciptaanlapangan-lapangan kerja baru.


Cara Kerja Technopreneurship:
Aspek Pembentukan Karakter Technopreneurship
Berikut adalah beberapa aspek yang harus diperhatikan untuk menjadi seorang technopreneur selain menyiapkan pengetahuan tentang teknologi :
1.Menggali diri
Kunci untuk mengidentifikasi jiwa pengusaha adalah dengan cara melihat karakter seseorang, khususnya pada hal-hal yang menjadi kebiasaan, alami dan dilakukan dengan baik. Setiap dari kita, memiliki susunan karakter tertentu yang menjadikan kita, apa adanya. Digunakan kata Tema Karakter untuk menggambarkan unsur-unsur yang membentuk susunan karakter.Mengetahui Tema Karakter Seseorang adalah permulaan. Tema Karakter adalah inti, seperti pusat bola salju yang mengumpulkan lebih banyak salju ketika menggelinding menuruni bukit. Ia mengumpulkan  pengetahuan dan pengalaman dalam prosesnya. Tema Karakter membentuk pengetahuan dan  pengalaman dalam satu wilayah yang berhubungan. Bila seseorang dengan kreativitas sebagai tema karakter yang dominan, akan memiliki kemampuan lebih untuk mengatasi situasi yang membutuhkan adaptasi dan perubahan dibandingkan dengan yang memiliki tema karakter dengan kreativitas yang lebih rendah. Pengalaman Hidup dapat mengembangkan dan memperkuat tema karakter, tetapi dapat juga menguranginya. Pendidikan dan latihan juga memberikan bentuk dan ukuran bola salju, pentingnya mengetahui tema karakter kita tidak dapat diremehkan sebaliknya semakin cepat kita mengetahuinya akan lebih  baik. Wirausahawan memiliki enam tema karakter utama yang membentuk akronim:

·         F (Focus) untuk fokus,
·         A (Advantage) untuk keuntungan,
·         C (Creativity) untuk kreativitas,
·         E (Ego) untuk ego,
·         T (Team) untuk tim,
·         S (Social ) untuk sosial

2.Kemampuan yang Diperlukan
Keterampilan yang dibutuhkan oleh para pengusaha dapat dikelompokkan menjadi tiga area utama: keterampilan teknis seperti menulis, mendengarkan, presentasi lisan, pengorganisasian,  pembinaan, bekerja dalam tim, dan teknis tahu-bagaimana(know-how), keterampilan manajemen usaha termasuk hal-hal dalam memulai, mengembangkan, dan mengelola perusahaan. Keterampilan dalam membuat keputusan, pemasaran, manajemen,  pembiayaan, akuntansi, produksi, kontrol, dan negosiasi  juga sangat penting dalam membangun dan mengembangkan usaha baru.Keterampilan terakhir melibatkan keterampilan kewirausahaan.Beberapa keterampilan ini, membedakan pengusaha dari manajer termasuk disiplin,  pengambil risiko, inovatif, teguh, kepemimpinan visioner, dan yang berorientasi perubahan.

3.Memulai usaha
Ada empat subkategori menjadi wirausahawan:
1.      Penemu, mendefinisikan konsep, unik, baru, penemuan atau metodologi
2.      Inovator, menerapkan sebuah teknologi baru atau metodologi untuk memecahkan masalah baru.
3.      Marketer, mengidentifikasi kebutuhan di pasar dan memenuhinya dengan produk baru atau  produk substitusi yang lebih efisien.
4.      Oportunis, pada dasarnya sebuah broker, pialang, yang menyesuaikan antara kebutuhan dengan  jasa diberikan dan komisi.

     Produk-produk Technopreneurship
Sebagai sebuah usaha yang berlandaskan bisnis, technopreneurship memiliki berbagai produk yang tentunya dapat digunakan oleh masyarakat luas. Adapun bentuk-bentuk dari produk technopreneurship antara lain:

• Software
Software atau piranti lunak merupakan sebuah produk yang diciptakan untuk membantu menjalankan berbagai fungsi dan tugas manusia yang dijalankan dalam sistem komputer. Menurut jenisnya software terdiri atas:
§  Close Software
Tidak diperkenankan dengan alasan apapun untuk menggunakan software ini tanpa ada izinnya(lisence).
§  Share Software
Software yang dapat digunakan oleh siapapun yang diberikan secara Cuma-Cuma oleh produsen software.
§  Free Software
Software yang dapat diunduh secara gratis oleh siapa saja. Sebenarnya software jenis ini tidak untuk dikomersialisasikan.
§  Open Source
Merupakan sekumpulan software yang pendistribusiannya dilakukan secara Cuma-Cuma, bebas dimodifikasi namun tetap terintegritas pada pencipta kode sumber.
• Hardware
Hardware atau piranti keras merupakan komponen komputer yang bekerja secara elektronik, yang bertugas melakukan berbagai operasi yang memastikan sistem komputer berjalan dengan semestibya. Adapun bagian-bagian hardware tersebut.
o   input divice (unit masukan)
misalnya: keyboard, mouse, joystic, dll.
o   Process device (unit Pemrosesan)
Misal: motherboard
o   Output device (unit keluaran)
Misal: printer
o   Backing Storage ( unit penyimpanan)
Misal: harddisk, floppydisk dll.
o   Periferal ( unit tambahan)

Misal: berbagai aksesoris.

Cara Bertransaksi dalam Bisnis Technopreneurship:
üntuk  Di bidang bisnis, internet sudah memudahkan dalam bertransaksi dan berbisnis meski  jaraknya jauh tanpa menuju ke tempat penjualan jadi kita dapat membayar online lewat Internet


Jumat, 10 April 2015

Kisah Rusdi Raisa

Kisah Sukses Rusdi Raisa, Modal Kecil omzet Ratusan Juta
Rusdi Raisa 27 tahun, Seorang Pria asal Garut ini memulai bisnis pada 2006 ketika duduk di tingkat awal kuliah di Universitas Islam Bandung. Ia berpikir untuk mencari uang tambahan sebagai uang jajan di kampus. Kemudian terbetiklah usaha aksesori dari kulit. Alasannya sederhana, karena dia memang penggemar aksesori dari kulit.
“Waktu itu modal awal saya Rp 50 ribu. Saya beli limbah kulit 2 kg seharga Rp 20 ribu. Sisanya yang Rp 30 ribu saya pergunakan untuk membeli lem dan perlengkapan produksi lainnya,”
Kulit yang dibeli adalah kulit limbah dengan potongan kecil, maka Rusdi harus memutar otak agar kulit tersebut tetap bisa dijadikan kerajinan dengan jumlah yang banyak. Akhirnya dia memutuskan membuat tempat ponsel. Dari 2 kg limbah kulit tersebut, dia berhasil membuat 70 tempat ponsel.
Bermodal keterampilan yang dia dapat dari teman-temannya para pengrajin kulit, dia membuat tempat ponsel yang unik dan tidak ada di pasaran yaitu membuat tempat ponsel dengan jahitan kulit, bukan jahitan benang.
Ketika dibawa ke kampus, ternyata banyak teman-temannya yang menyukai produk buatan tangan Rusdi. Rusdi menjual per buah tempat ponsel tersebut seharga Rp 50 ribu. Hebatnya semua barang dagangannya laku.
Memulai bisnis dengan modal cekak, hanya Rp 50 ribu ketika membangun brand D’Russa, namun kini omzet bisnisnya hingga Rp 250 juta/bulan.
Kisah Sukses Rusdi Raisa D Russa
Dari modal Rp 50 ribu tersebut dia mendapatkan keuntungan lebih dari Rp 2 juta. Dari situ Rusdi mengembangkan usahanya ke produk yang lebih mahal untuk mencari keuntungan lebih besar. Dia kemudian mengganti produksi tempat ponsel menjadi jaket kulit dengan harga jual Rp 650 ribu per jaket.
Usahanya makin bertumbuh dengan usaha jaket ini. Suatu hari di tengah produksi jaket, ada seorang pemesan yang ingin membuat tas di tempatnya.
Setelah pesanan pertama tersebut, ternyata banyak orang menyukai model tas D’Russa karya tangannya. Pesanan tas pun mengalir mengalahkan produksi jaket. Sejak 2009 Rusdi memutuskan untuk fokus pada produksi tas. Ia bisa lebih banyak mengeksplorasi model tas dibanding dengan model jaket.
Nama D’Russa merupakan kependekan dari namanya sendiri yaitu Rusdi Raisa. Kata awal nama depannya dan kata akhir nama belakangnya jika digabung menjadi Russa. Agar terlihat keren ditambah D’ di depannya. Dari situlah nama D’Russa kemudian menjadi brand yang berhasil dikembangkan oleh Rusdi.
Saat ini Rusdi memiliki 23 karyawan dan separuhnya (12 orang) adalah tenaga produksi. Dengan jumlah karyawan tersebut Rusdi bisa memproduksi sekitar 250 tas, 500 dompet dan 50 sepatu dalam sebulan.
Produk tas dijual dengan kisaran harga Rp 650 ribu-Rp 4 juta, sepatu Rp 650 ribu-Rp 2,5 juta dan dompet Rp 250 ribu-Rp 650 ribu. Setiap bulannya Rusdi bisa meraup omzet kurang lebih Rp 250 juta.
Apa yang diraih Rusdi adalah sebuah proses panjang dari usaha yang dibangun dengan modal sangat terbatas. Tentu tak hanya berisi kisah manis ketika membangunnya.
Rusdi mengaku belajar banyak dari setiap kesalahan sehingga dia bisa membesarkan usahanya seperti sekarang. Saat ini D’Russa sudah memiliki 1 toko-kantor di Bandung, dua buah toko di Jakarta dan sebuah bengkel di Garut.
“Mimpi saya nanti bisa membuka toko di Bali dan kemudian Australia,” kata Rusdi.
Salah satu cerita pahit untuk mencapai titik ini adalah bagaimana mengukur kemampuan diri. Pernah Rusdi mendapat order pembuatan tas dari sebuah bank daerah. Dia pun langsung menyanggupi, meski waktu itu jumlah pesanan cukup banyak dan waktu terbatas.
Ternyata waktu yang ditentukan tidak mencukupi untuk menyelesaikan jumlah pesanan tersebut. Akhirnya produksi D’Russa tidak lolos kontrol kualitas dan pihak bank hanya mau membayar 30% dari jumlah yang seharusnya dibayar.
“Waktu itu saya rugi lumayan besar dan harus jual motor untuk menutupi ongkos produksi,” kata Rusdi.
Dari kasus tersebut Rusdi lebih berhati-hati dalam menyanggupi pesanan konsumen. Bila memang dia tidak mampu mengerjakan pesanan tersebut maka dia akan menolaknya. Salah satu proyek yang ditolak oleh Rusdi adalah pesanan 22 ribu tas dari Jepang, meskipun jumlahnya menggiurkan. Dia berpikir bengkel produksinya yang semua dilakukan secara handmade tak akan mampu menyelesaikan pesanan tersebut dalam waktu yang ditentukan.
Dari pengalaman pahit tersebut Rusdi sekarang menjalankan usahnya dengan lebih tenang. Tak mau memaksakan diri meskipun laba yang bakal didapat terlihat menggiurkan. Semua harus kembali kepada kemampuan perusahaan dan staf yang mendukungnya.
Dari interaksi dengan pelanggan juga Rusdi terus meningkatkan layanan. Salah satunya tentu saja perbaikan kualitas produk. Dengan produk yang semakin baik, D’Russa berani memberikan garansi dengan rentang masa 1-5 tahun.

kisah Adam Khoo

Kisah Sukses Adam Khoo, Si Bodoh Yang Menjadi Milyarder
Cerita tentang orang Singapura yang bernama Adam Khoo. Pada umur 26 tahun dia mempunyai empat bisnis yang beromzet US$ 20juta. Ketika umur 12 tahun Adam dicap sebagai orang yang malas, bodoh, agak terbelakang dan tidak ada harapan. Ketika masuk SD, dia benci membaca; maunya hanya main game computer dan nonton TV. Karena tidak belajar, banyak nilai F yang membuat dia semakin benci kepada gurunya; benci belajar, bahkan juga benci terhadap sekolah.
Saat duduk di kelas 3 dia dikeluarkan dari sekolah, dan pindah ke sekolah yang lain. Ketika mau masuk SMP, dia ditolak 6 sekolah, dan akhirnya masuk sekolah yang terjelek. Di sekolah yang begitu banyak orang bodohnya dan tidak diterima di sekolah yang baik itu, Adam Khoo termasuk yang paling bodoh. Di antara 160 murid seangkatan, Adam Khoo menduduki peringkat 10 terbawah.
Orangtuanya panik dan mengirim dia ke banyak les, tapi hal itu tidak menolong sama sekali. Di sebuah sekolah dengan nilai 0-100, rata-rata nilainya adalah 40. Bahkan guru matematikanya pernah mengundang ibunya dan bertanya, “Kenapa di SMP kelas 1, Adam Khoo tidak bisa mengerjakan soal kelas 4 SD?”
Pada umur 13 tahun, Adam Khoo dikirim ke Super-Teen Program yang diajari oleh Ernest Wong, yang menggunakan teknologi Accelerated Learning, Neuro Linguistic Programming (NLP) dan Whole Brain Learning. Sejak saat itu keyakinan Adam Khoo berubah. Ia yakin bahwa dia bisa. Ditunjukkan oleh Ernest Wong bahwa semua orang bisa menjadi genius dan menjadi pemimpin walaupun awalnya goblok sekalipun. Dikatakan oleh Ernest Wong , “Satu-satunya hal yang bisa menghalangi kita adalah keyakinan yang salah serta sikap yang negative.” Kata-kata ini mempengaruhi Adam Khoo. Dia akhirnya memiliki keyakinan bahwa kalau ada orang yang bisa mendapatkan nilai A, dia juga bisa. Selama ini Adam Khoo bodoh, karena dia masih muda, naïf, dan menerima sepenuh hati kata-kata orang lain yang negative.
Untuk pertama kalinya dalam hidupnya Adam Khoo berani menentukan target-nya, yaitu mendapatkan nilai A semua. Dia menentukan goal jangka pendeknya, yaitu masuk Vitoria Junior College (SMA terbaik di Singapura), tujuan jangka panjangnya masuk National University of Singapore dan menjadi murid terbaik disana.
Ketika kembali ke sekolah, Adam Khoo langsung take action dengan menempel kata-kata motivasional yang dia gambar sendiri dan belajar menggunakan cara belajar yang benar (yang selama ini tidak diajarkan di sekolah manapun), menggunakan teknik membaca cepat, cara mencatat menggunakan kedua belah otak, dan menggunakan teknik super memori, dan ketika Adam Khoo ditanyai oleh gurunya, dia bisa menjawab dengan tepat.
Ketika teman-teman dan gurunya bertanya apa yang akan dia raih, dijawab oleh Adam Khoo bahwa dia akan menjadi ranking No.1 di sekolahnya, masuk Victoria Junior College dan National University of Singapore. Semua orang menertawakannya, karena tidak pernah terjadi dalam sejarah bahwa lulusan SMP tersebut masuk Victoria Junior College dan National University of Singapore. Bukannya jadi loyo karena di tertawakan, Adam Khoo malah semakin tertantang untuk semakin bekerja dengan cerdas dan keras untuk mencapai impian dan mengubah sejarah.
Dalam waktu 3 bulan rata-rata nilainya naik menjadi 70. Dalam satu tahun, dari ranking terbawah dia menduduki ranking 18. dan ketika lulus SMP, dia menduduki ranking 1 dengan Nilai Ebtanas Murni A semua untuk 6 mata pelajaran yang diuji. Dia kemudian diterima di Victoria Junior College dan mendapatkan nilai A bulat untuk tiga mata pelajaran favoritnya. Akhirnya dia diterima di National University of Singapore (NUS) dan karena di universitas itu dia setiap tahun menjadi juara, akhirnya Adam Khoo dimasukkan ke NUS Talent Development Program. Program ini diberikan khusus kepada TOP 10 mahasiswa yang dianggap jenius.
Bagaimana seorang yang tadinya dianggap bodoh, agak tebelakang, dan tidak punya harapan, serta menduduki ranking terendah di kelasnya bisa berubah, menjadi juara kelas dan dianggap genius? Nah, Anda sudah tahu apa yang dikatakan oleh Ernest Wong, “Yang menghambat kita adalah keyakinan yang salah dan sikap yang negative”.
Kesuksesan Adam Khoo pertama datang dari perubahan keyakinan yang salah menjadi keyakinan yang tepat (dari keyakinannya “Saya bodoh, lulus saja susah” menjadi “Kalau orang lain bisa mendapatkan A, saya juga bisa!”)
Kunci suksesnya yang kedua adakah bahwa dia mempunyai tujuan yang mantap (“Nilai saya harus A semua, juara 1, masuk Victoria Junior College, masuk NUS dan menjadi terbaik disana”)
Kunci suksesnya yang ketiga ialah bahwa dia mempunyai alasan yang sangat kuat. Dia bahkan mengucapkan public commitment di depan taman-teman, bicara di depan kelas dan ditertawakan. Akibatnya, kalau tidak dapat nilai A, dia akan malu luar biasa; sedangkan bila mendapat nilai A, dia akan bangga luar biasa.
Kunci suksenya yang keempat adalah bahwa dia mempunyai starategi yang tepat untuk belajar. Dia menggunaka teknik membaca cepat, cara mencatat menggunakan kedua belah otak, dan menggunakan kedua belah otak, dan menggunakan teknik super memori